Wednesday, January 7, 2009

Cinta

Hm.. klo baca judul di atas mungkin akan muncul bayangan di benak kita. Entah itu sesuatu yang menyenangkan maupun sesuatu yang menyakitkan :P . Aku menulis banyak tentang bagaimana kasih Allah baik itu dalam hidupku maupun dalam hidup orang lain tapi sebenarnya sampai saat ini pun aku belum mengerti apa itu cinta.

Kemarin pagi ketika sedang memasak di dapur (pastinya :P), aku tak sengaja mendengar gossip infotaiment dari tv yang dinyalakan dengan keras oleh ayahku di ruang tamu. Sebenarnya tidak bisa dibilang tidak sengaja juga karena toh aku ikut mendengarkan juga..hehehe…. Yah seperti biasa gossip isinya melulu kisah cinta para artis. Entah itu pacaran, pernikahan, bahkan sampai perceraiannya pun diliput.

Berita di infotaiment itu menceritakan tentang kisah asmara salah satu penyanyi dan bintang film terkenal Indonesia yang sedang menjanda. Sebut saja namanya XL. Ceritanya setelah dia bercerai dengan suaminya sebut SM, XL berencana menikah dengan FT tapi karena satu dan lain hal, mereka tak jadi menikah. Nah SM ini walaupun sudah menceraikan XL tapi mengatakan bahwa dia masih belum bisa melupakan mantan istrinya sementara itu XL sudah memiliki tambatan hati lain . Gosipnya SM merasa mantan istrinya kena pelet karena dia melihat ada aura gelap di sekeliling istrinya .

Mendengar gosip di infotainment itu mau tak mau aku tersenyum juga. Kok artis-artis kita ini kehidupannya makin mirip sama sinetron-sinetron yang dia bintangi yah? Lalu apa itu cinta? Detik ini bilang cinta besoknya bubar trus lusa mengaku masih sayang..well, is this what we called love nowdays?

Klo ini namanya cinta kita patut pesimis. Mengapa tidak? Cinta model begini membuat kita merasa kayak mainan. Hari ini suka besok mungkin dibuang atau setelah dibuang, ngak rela mainannya diambil orang lain. Sungguh cinta yang ironis.

Lain lagi dengan perang antara pasukan militer Israel- Palestina di Gaza. Media banyak meliput protes dan kecaman terhadap serangan Israel ke jalur Gaza. Selain itu tayangan warga sipil terutama anak-anak di Palestina yang menjadi korban membuat aku menitikkan air mata. Mungkin kata-kata dalam lagu Where is the love?- Black Eyed Peas dapat membuat kita kembali merenung. Yah.. di manakah cinta??

God is love. Itu artinya kalau di mana ada Allah di situ ada cinta lalu. Pertanyaannya di manakah Allah? Menurutku mencari Allah itu seperti mencari kacamataku yang hilang atau yang menurutku hilang (Baca tulisanku sebelumnya “The Missing Eyeglasses”). Meskipun kacamataku tidak akan bisa dibandingkan dengan Allah tetapi maksud perumpaanku adalah Allah ada dalam dirimu dan diri sesamamu, yang artinya juga cinta ada dalam dirimu dan diri sesamamu.

Jika Seluruh isi Alkitab jika dirangkum makanya isinya hanya memuat dua hukum utama. Hukum terutama adalah Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu dan akal budimu. Hukum kedua yang tidak kalah penting adalah Kasihilah sesamamu manusia seperti seperti dirimu sendiri. Kalau mau diringkas dalam sata kata saja maka kata itu adalah kasih terutama tentang kasih Allah kepada kita. Ketika aku merenungkan mengapa Tuhan ingin kita mengasihi orang lain dan diri kita sendiri (karena kita tak mungkin mengasihi orang lain seperti diri sendiri jika kita tidak mengasihi diri kita), aku mendapat gagasan bahwa Tuhan hadir dalam diri setiap manusia. Kitab kejadian menceritakan manusia diciptakan segambar dengan Allah. Dalam 1 korintus 3:16, disebutkan bahwa tubuh kita adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kita.

Sampai detik ini aku nggak tahu apa alasan Tuhan mengasihiku dan aku mungkin tidak akan pernah mengerti tetapi aku tahu alasanku mengasihiNya. Aku mengasihi Tuhan karena Ia telah lebih dahulu mengasihiku. Manusia mungkin tidak pernah bisa mengasihi tanpa alasan terlebih dahulu meskipun ada yang bilang cinta itu tanpa alasan tapi sejujurnya pasti manusia mengasihi karena suatu alasan. Kalau begitu buatku satu alasan di atas sudah lebih dari cukup buatku untuk mengasihi Tuhan.

Ketika kita hendak menyakiti sesama kita maukah kita kembali menyadari kehadiran Allah/cinta dalam diri kita dan sesama kita? Carilah cinta karena mungkin Dia telah berada di depan pintu hatimu, mengetuk dengan sabar dan menunggu engkau menyadari kehadirannya! Don’t do foolish thing like what I did about my eyeglasses!:P

Thank to JC, sekalipun di tengah-tengah kekacauan dunia, there is still love!

Rabu, 7 Januari 2009

The Missing Eyeglasses

Pernah tidak kalian mencari-cari dengan panik barang yang sebenarnya ada di dekat kalian?:P Aku pernah beberapa kali mengalaminya. Benda yang kucari itu adalah kacamata karena aku tidak selalu memakainya maka terkadang aku mencari kacamataku. Masalahnya aku sering panik kalau mencari sesuatu terutama kalau benda itu tidak juga kutemukan.



Setelah dicari-cari ternyata kacamata itu berada di atas kepalaku! malah yang lebih konyol lagi aku pernah mencari kacamata yang sedang kupakai!! Pengalaman ini memang lucu kalau diceritakan tapi ternyata hal ini sering lho kita alami! Pengalaman yang konyol tapi memberi aku sebuah pelajaran berharga.



Seringkali kita tidak sadar bahwa Tuhan itu dekat dengan kita!! Selama ini aku berusaha mencari Tuhan lewat segala cara. Baca kitab suci, dengerin khotbah, berdoa, minta didoakan. Nggak salah sih dengan hal-hal itu tapi aku merasa seringkali aku ngotot ingin mengenal Tuhan seperti yang aku inginkan. Klo Tuhan lama jawab doaku, aku mulai ngak sabar. Sering aku bertanya sama Tuhan tentang hal yang ingin kulakukan tapi aku nggak sabar menunggu jawabanNya. Pernah juga aku berusaha mendengarNya setelah sebelumnya aku berpikir bahwa aku lebih banyak meminta daripada berusaha mendengarkan suaraNya. Tapi lagi-lagi dalam keheningan aku nggak mendengar apa-apa. Aku jadi tak sabar dan tak lagi berusaha berdiam diri untuk mendengarkanNya.



Mungkin aku mulai mengerti apa yang dialami Ayub. Ayub seorang tokoh yang amat saleh dan kaya raya dalam Alkitab. Seorang yang amat berkenan di mata Tuhan. Namun ia akhirnya harus mengalami cobaan yang luar biasa. Semua anak-anakNya mati, harta kekayaannya habis, istrinya mengutuki dia, bahkan sahabat-sahabatnya yang tadinya berniat menghibur Ayub malah mencelanya. Sungguh bukan ganjaran yang setimpal untuk seorang yang sangat saleh seperti Ayub. Ayub pernah mengatakan “ Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 42:5). Pada jaman Ayub belum ada Alkitab seperti sekarang ini. Mungkin kalau kata-kata itu diucapkan di masa sekarang bunyinya akan seperti ini “ Hanya dari khotbah / tulisan-tulisan di kitab suci/hamba Tuhan saja aku mengenal Engkau, tetapi sekarang aku mengenal Engkau sendiri.”



Berapa sering kita mengganggap Tuhan hanya ada di dalam tempat ibadah atau hanya di dalam kitab suci? Atau kita sering berpikir Tuhan itu hanya mendengar para pemimpin agama/para rohaniawan berdoa? Aku sering banget mendengar statement semacam ini “Tolong doain aku donk supaya…, doa loe pasti lebih didengar sama Tuhan!”



Sebenarnya aku bingung darimana kita mendapat gambaran kalau Tuhan itu jauh sekali dari kita dan hanya mau dekat dengan orang-orang tertentu. Allah lebih dekat dari apa yang mampu kita bayangkan. Kalo diibaratkan seperti kacamataku yang kucari-cari itu, Allah selalu berada di dekatmu entah kamu sadar atau tidak. Mungkin sudah terlalu biasa sehingga tidak menyadari kalau Allah ada di dekat kita. Lebih luar biasa lagi sekalipun kita belum atau pernah menolak kehadiran Allah dalam hidup kita, Dia tak pernah pergi. Dia tetap berdiri di luar pintu hatimu. Dengan sabar terus mengetuk dan menunggu sampai suatu hari kamu menyadari kehadirannya. Maukah kamu berhenti mencari-cari di luar sana dan mencoba membuka pintu hatimu. You will probably find Him there! =D



P.S : JC- I’ll always remember the time when I let You in to my heart! ;D



Senin, 5 Januari 2009